Kamis, 29 Desember 2016

Gara - Gara Ibunya Bayi Ini Hanya Melihat Dunia 1 Menit Karena

Gara - Gara Ibunya Bayi Ini Hanya Melihat Dunia 1 Menit Karena

iklan 336x280 iklan link responsive
iklan 336x280 iklan link responsive

Baca Juga

Thalassemia? Kata ini tak pernah melintas di pikiranku

Masih lekat dalam ingatanku betapa gembiranya saya dan suami ketika mengetahui saya hamil. Maklumlah ini adalah kehamilan yang pertama dan sangat dinantikan.
Pada awal kehamilan terutama di trimester pertama, saya tidak terlalu sering mengalami gejala morning sickness. Saya masih dapat melakukan aktivitas rutin seperti mengajar les dan kuliah.
Bisa dikatakan saya menikmati kehamilanku ini terutama setelah melewati trimester pertama. Cek rutin kehamilan oleh dokter kandungan dilakukan dan saya melakukan tes darah dengan hasil yang cukup bagus menurutnya.
Thalassemia, adalah sebuat kata yang tidak pernah melintas di dalam pikiranku saat itu. Tetapi, apa yang digariskanNya ternyata berbeda… Dokter mendeteksi adanya thalassemia pada bayiku.


Awal terdeteksi Thalassemia

Di usia kandungan 24 minggu, dokter menemukan ada sedikit ascites (cairan) di paru-paru dan perut janin menurut hasil USG. Lalu Ia mereferensikan saya ke klinik fetomaternal (kehamilan beresiko) di RSCM.
Ternyata diagnosa dokter adalah kemungkinan Thalassemia karena jumlah Hb dan MCV darah saya di bawah normal dan hasil USG menunjukkan gejala-gejala anemia pada bayi seperti adanya ascites dalam organ tubuh, pembengkakan liver dan tebalnya plasenta.

Pertemuan dengan dokter yang akan membantu kelahiranku

Setelah mencari pendapat beberapa dokter lain, akhirnya kami mendapat referensi dokter yang sering menangani kasus kehamilan beresiko dengan jalan transfusi darah ke tali pusat janin.
Setelah ditransfusi, kondisi janin membaik dengan berkurangnya ascites dan meningkatnya Hb. Namun liver dan jantung bayi masih mengalami pembengkakan karena anemia.

Kondisi kesehatan saya yang semakin sulit

Di kehamilan yang semakin besar, saya mengalami kaki bengkak dan berat badan saya naik drastis yang disebabkan kurangnya protein dalam darah. Saya harus diopname 2 kali di rumah sakit.
Yang pertama karena saya mengalami kontraksi tak lama sesudah transfusi yang ke-2. Saya harus bed rest di rumah sakit hingga kondisi saya kembali normal dan dapat melakukan transfusi ke-3.
Dua minggu kemudian, tekanan darah saya sangat tinggi dan didiagnosa mengalami preeklampsia sehingga saya harus diopname. Setelah kondisi berangsur membaik, saya bisa pulang ke rumah.

Kenyataan bahwa bayi kami telah meninggal
Saya belum bisa merasa lega karena saya terus memikirkan kondisi bayi kami yang masih harus berjuang hingga saya tidak dapat beristirahat dengan nyenyak setelah operasi. Pada keesokan paginya, suster sempat datang untuk mencari suami saya, tapi ia sedang pulang ke rumah untuk mengambil keperluan kami.
Firasat saya mengatakan ada sesuatu yang terjadi, namun saya tetap berdoa demi keselamatan bayi kami. Kurang lebih pukul 7 pagi, suami saya datang ke kamar dan mengatakan bahwa bayi kami telah meninggal, Tuhan telah memanggilnya kembali ke sisiNya.
Hal yang membuatku sedih adalah saya baru bisa melihat dan menggendongnya untuk pertama kali saat ia sudah terbaring kaku, tetapi wajahnya begitu damai seperti sedang tertidur dengan pulas.
Menurut dokter, kondisinya sangatlah lemah sehingga ia harus dibantu dengan alat untuk bertahan hidup. Kami percaya bahwa malaikat kami sudah berada di Surga. Maka dari itu kami harus tetap berjuang seperti bayi kami telah berjuang selama hidupnya.
Saya mengerti dan bisa merasakan pedihnya kehilangan orang yang dicintai, perasaan ibu yang kehilangan bayinya baik itu keguguran atau meninggal saat melahirkan.
Maka dari itu, saya berharap kisah ini dapat membantu para orang tua lainnya terutama untuk memeriksakan diri sebelum menikah atau hamil agar dapat mengetahui sejak dini bila ada kelainan seperti Thalassemia atau lainnya.


iklan 336x280 iklan link responsive (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Related Posts

Gara - Gara Ibunya Bayi Ini Hanya Melihat Dunia 1 Menit Karena
4/ 5
Oleh